Sabtu, 01 Desember 2012

Bagaimana Cara Membuat Preparat Anatomi Osteologi Varanus salvator ( dikutip dari penelitian dan skripsi rizal arifin akbari fakultas kedokteran hewan IPB judul : Studi Anatomi Fungsional Skelet Aksial Biawak Air ( Varanus salvator)
tahun 2012

1. Tangkaplah Varanus salvator, lalu ukur panjang, berat dengan menggunakan perbandingan tertentu



 ( Sumedang, di best camp pencinta reptil saat dilakukan penelitian ( akbari 2012)).

2. Sembelih Varanus salvator, dengan cara ketika Varanus sudah di sembelih harus langsung ususnya dikeluarkan karena jika tidak demikian walaupun arteri dan vena pada daerah leher sudah putus varanus salvator tidak akan mati dan dapat bertahan sampai 2 jam atau lebih ( akbari 2012). Setelah Varanus salvator mati bukalah tubuh varanus, keluarkan jeroannya, sekaligus pelajari struktur topografi dari organ-organ dalamnya. Bila perlu di potret.


 ( Sumedang, di best camp pencinta reptil saat dilakukan penelitian ( akbari 2012)).

3. Buka kulit Varanus dan pisahkan dari tubuhnya untuk mempermudah pemotongan tulang .
( Sumedang, di best camp pencinta reptil saat dilakukan penelitian ( akbari 2012)).

4. Pisahkan daging dari tulang Varanus salvator dan potonglah tulang menjadi beberapa bagian agar memudahkan dalam pengolahan selanjutnya dan transpor. Pada penelitian ini dilakukan pemotongan di daerah persendia antara kepala dan Os. Vertebrae cervicales 1 , Skapula dengan costae tepatnya di bagian Facies Serrata kiri dan kanan , persendian antara Os. Sacrum dan ekor, Persendian antara Os. sacrum dan tuber coxae, selanjutnya persendian antara daerah pelvis dengan kaki belakang kiri dan kanan.
 
( Sumedang, di best camp pencinta reptil saat dilakukan penelitian ( akbari 2012)).


5. Setelah itu lakukan perendamanan dengan Formalin 40% selama 5 jam dengan tujuan agar ototnya menjadi mudah untuk dibersihkan pada tahap selanjutnya. Jangan sekali-kali tulang di rebus untuk mempermudah pembersihan karena jika direbus Ca dari tulang akan keluar sehingga tulang akan mudah rusak dan warna tulang tidak akan bagus.
 ( Sumedang, di best camp pencinta reptil saat dilakukan penelitian ( akbari 2012)).

 6. Jemurlah dengan cahaya matahari selama 2 hari sampai otot-otot yang tersisa dalam tulang menjadi mengering agar mempermudah proses pembersihan tulang pada tahap selanjutnya.
 
( Laboratorium anatomi veteriner (akbari 2012)).
 
8. Lakukan pembersihan secara bertahap dengan menggunakan skalpel dan sebagainya. Lakukan dengan sangat hati-hati jangan sampai tulang rusak. Untuk mencegah kebusukan tulang jika masih dalam tahap pembersihan, tulang bisa direndam dalam formalin 10 atau 20% sampai tulang benar-benar bersih dengan tujuan otot-otot yang masih melekat akan mengeras sehingga lebih mudah dilepaskan saat pembersihan ( tidak lengket di tulang). 

9. Setelah tulang kira-kira 60% bersih dalam keadaan masih terangkai maka lepaskanlah masing-masing tulang dari persendiannya dengan tujuan agar mempermudah proses pembersihan tahap selanjutnya dan lebih mendetailkan analisis tentang bagian-bagian tulang. Untuk mempermudah melepaskan tulang dari setiap persendiannya dilakukan perendaman tulang oleh air biasa selama 1 malam agar mudah dilepaskan. Karena ketika tulang direndam dengan formalin maka persendian antar tulang akan menjadi mengeras. Berikan identitas pada setiap tulang agar tidak tertukar posisinya pada preparat aslinya ( sudah terangkai). 
( Sumedang, di best camp pencinta reptil saat dilakukan penelitian ( akbari 2012)).
 

 
 ( Laboratorium anatomi veteriner (akbari 2012)).

10. Setelah tulang terbagi menjadi satu per satu bagian tulang dapat dibersihkan secara sempurna. Apabila tulang sudah kira-kira 90 persen bersih bisa dibulas atau disikat dengan menggunakan sabun. Lakukan dengan hati-hati supaya tulang tidak rusak.

11.Apabila tulang sudah bersih kira-kira 97% maka kita bisa melakukan analisis mengenai bagian-bagian tulang dab kita juga bisa merangkai kembali seperti preparat aslinya.

 
 ( Laboratorium anatomi veteriner (akbari 2012)).

Semoga bermanfaat.... Gambar dan cara kerja ini dikutip dari proses penelitian dan penulisan pendahuluan skripsi Studi Anatomi Fungsional Biawak Air ( Varanus salvator ) , rizal arifin akbari fakultas kedokteran hewan IPB 2012.




















5 komentar:

  1. Menarik...studi anatomi osteologi biawak air, apa hanya ukuran atau ada sesuatu yg lain ya yg membedakan dengan spesies lainnya...
    e tapi hati2 ntar hasilnya jgn dipublish di blog dulu, sayang, dipublish di blog dalam bentuk tautan skripsi (versi PDF IPB) atau tautan kalo sudah masuk dalam jurnal, jd yg ditampilin abstraknya aja...lebih keren...

    BalasHapus
  2. Danang : ya tentu saja ada yang membedakannya.. Varanus salvator (biawak air) adalah spesies Varanus yang dapat tumbuh paling besar selain Varanus komodoense. biawak air ini bisa tumbuh sampai 2,5 meter. Untuk membedakan spesies varanus umumnya secara mudah dapat digolongkan menjadi 2 indikator yaitu daerah penyebaran dan secara makros bisa dilihat dari corak warna kulitnya. Karena setiap spesies varanus punya ciri khas masing2 pada warna kulit. Ya tentu saja untuk hasilnya tidak akan di publish di internet karena untuk menghindari plagiatisme.. :) .. yang membuat menarik disini aku membuktikan secara struktur anatomis tulang secra fungsional mengapa dia bisa bergerak bebas ke lateral.. intinya aku ingin membuktikan itu.. ternyata memang strukturnya mengatakan demikian dan banyak keunikan2 lainnya di struktur anatominya.. terimakasih sudah mau baca ya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mksudku bukan bedain spesies 1 dan lainnya..krna ini penelitian ttg skeleton, jd pertanyaannya ada ga perbedaan struktur anatomi skelet Varanus salvator dan V.komodoensis...bergerak bebas ke lateral itu mksudnya gmana? melengkungkan badan ke lateral kah? gmana klo di Varanus yg lain? mgkin bsa dishare nanti, wkwkwk. Salam lestari!

      Hapus
    2. pertanyaan cerdas.. :) . Tentu ada perbedaan antara struktur skelet varanus salvator dengan Varanus komodoense.. salah satunya adalah pada varanus komodoense ditemukan adanya os. thoracolumbal sedangkan pada varanus salvator tidak di temukan.. dan masih banyak perbedaan lainnya. oleh karena itu sampai sekarang ada beberapa pendapat jga yang mengatakan kalau komodo itu bukan masuk genus varanus. Soepami soerahya ahli komodo indonesia dari UGM mengatakan kalau komo adalah bukan varanus dia menyebut komodo dengan nama Mosasaurus Komodoense. setelah saya melakukan resert jga sepertinya saya masuk orang yang sefaham dengan bliau karena terlalu banyak perbedaan antara komodo dan varanus salvator. Mengenai gerak ke lateral ya itu maksudnya gerakan tubuh.. karena pada ikan saja contoh kecilnya, kalau ikan itu mamalia gerakan ekornya pasti dorsoventrad ( atas bawah) dan reptil ke lateran .. mengapa? jawabannya ada di struktur anatomisnya.. :)

      Hapus
  3. mas saya juga penelitian osteologi walet. boleh nda saya lihat skripsi ta sebagai rujukan. termasuk cara referensi-referensi di daftar pustaka ta. saya fkh unhas

    BalasHapus