Selasa, 25 Desember 2012

Struktur Skelet Reptil


Struktur Skelet Reptil
Disusun oleh Rizal Arifin Akbari Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor dalam pendahuluan skripsi Rizal Arifin Akbari : Studi Anatomi Fungsional Biawak Air ( Varanus salvator)
Secara umum skelet berfungsi untuk sebagai alat penunjang tubuh, pelindung jaringan lunak dan sebagai alat lokomosi (Dyce et al. 1996). Skelet dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu skelet aksial, apendikular dan vicera. Skelet aksial tersusun dari tulang tengkorak kepala, ossa collumna vertebralis, ossa costales, os sternum, dan os hyoid. Skelet apendikular tersusun atas tulang-tulang kaki depan dan kaki belakang sedangkan skelet vicera terdiri dari tulang yang terletak pada organ tubuh (Colvile and Bassert 2002).
            Ossa columna vertebralis  berdasarkan letaknya dikelompokan menjadi lima bagian yaitu cervical (leher), thoracal (dada), lumbal (pinggang), sacral (panggul), dan coccygeae (ekor) (Getty 1975). Secara umum ossa columna vertebralis tersusun kokoh dan berfungsi sebagai sumbu tubuh. Tulang-tulang ini dapat digerakan secara fleksio, ekstensio, dan terkadang torsio oleh otot-otot tulang belakang (Dyece et al. 1996).  Secara dinamika columna vertebralis harus memelihara hubungan yang teguh antara kaki depan dan kaki belakang serta melakukan gerakan-gerakan yang diperlukan hewan.
            Columna vertebralis pada reptil terdiri dari banyak tulang dan tersusun secara kuat dimana berfungsi untuk mendukung kepala,otot dan organ. Karena susunan tulangnya yang banyak dan kuat, reptil memiliki fleksibilitas pergerakan ke arah lateral yang tinggi ( Vitt and Caldwel 2009 ). Selain itu fleksibilitas gerakan ke arah lateral reptil yang tinggi juga didukung oleh persendian intervertebral dimana terdapat pada persendian yang dibentuk oleh processus articularis bagian cranial dan caudal.
            Dua bidang persendian yang dibentuk oleh processus articularis adalah tipe arcus dan radius. Tipe arcus mempunyai bidang persendian yang terletak kurang lebih horizontal sehingga memungkinkan terutama gerakan-gerakan rotasi dan ke lateral. Tipe ini terdapat pada semua ossa vertebrae thoracales kecuali dua sampai tiga terakhir. Pada reptil ossa vertebrae thoracales berjumlah banyak sehingga persendian antar tulang semakin banyak sehingga gerakan ke arah lateral makin luas dan juga di dukung dengan adanya ossa chepron yang terletak di interspinosus pada ossa coccygeae. Ossa chepron ini juga menjadi salah satu faktor yang membatasi gerakan dorsoventrad dari reptil.
Tipe radius bidang persendiannya terpasang kira-kira vertikal dan gerakan yang dapat dilakukan adalah terutama dorsoventrad. Persendian tipe ini didapatkan di ossa vertebrae cervicales dan lumbales serta dua sampai tiga ossa vertebrae thoracales terakhir. Pada reptil os vertebrae cervicales terlihat lebih pipih vertikal berbeda dengan pada mamalia yang pipih dorsoventrad. Bentuk os vertebrae cervicales yang pipih horizontal ini kurang mendukung gerakan dorsoventrad pada reptil sehingga gerakannya terbatas. Lain halnya dengan mamalia yang memiliki gerakan dorsoventrad yang sangat fleksibel dan luas karena bentuk os vertebrae cervicales yang pipih dorsoventrad.
            Terdapat processus spinosus dan processus transversus yang pendek pada collumna vertebralis reptil. Hal ini juga menjadi pendukung gerakan fleksibel pada reptil karena semakin pandek processus transversus dan spinosus maka semakin banyak kemungkinan gerakan yang dapat dilakukan pada daerah tersebut.
Salah satu bagian dari collumna vertebralis adalah os atlas dan os axis. Os atlas dan os axis pada reptil terlihat hampir bersatu dan sangat berbeda dari segi bentuk dan ukuran. Os atlas terlihat lebih kecil dan sederhana daripada os axis. Os atlas pada reptil di desain untuk mendukung pergerakan dari kerangka dan collumna vertebralis. Os atlas pada bagian anterior mempunyai persendian dengan condylus occipitalis dari tulang kepala dan ada bagian prosterior memiliki persendian dengan os axis.
Terdapat berbagai macam variasi jumlah tulang yang dimiliki oleh reptil  salah satunya os vertebrae cervicales diantaranya varanus mempunyai 9 buah, chameleons 3 sampai 5 buah dan buaya 9 buah. Selain itu kadal salamander mempunyai 10 sampai 60 buah presacral vertebrae, amphibi caelicians mempunyai 60 sampai 285 ossa vertebrae dimana tidak memiliki sacral vertebrae. Pada buaya juga dapat ditemukan penjuluran pada os vertebrae cervicales 1 sampai dengan 9 yang dinamakan  cervical rimbs, 15 os vertebrae thoracalis dan 2 os vertebrae sacralis dimana bisa dilihat pada gambar 3( Vitt and Caldwel 2009 ). Sementara pada vertebrata lain terutama mamalia juga dapat ditemukan variasi jumlah tulang yang berbeda-beda seperti terdapat pada tabel 1.


           
buaya gambar.jpg

Gambar 5. Gambaran hipotetik skelet aksial buaya
Sumber: (Herpetology An Introductory Biology of Amphibians and Reptiles)

Tabel 1 Jumlah tulang pada beberapa hewan
Hewan
Ossa
vertebrae
Ossa
Vertebrae
Ossa
vertebrae
Ossa
vertebrae
Ossa
vertebrae

cervicalis
thoracalis
lumbalis
sacralis
coccygeae






Sapi
7
13
6
5
18-20
Kuda
7
18
6
5
15-21
Domba
7
13
6-7
4
16-18
Anjing
7
13
7
3
5-23
Babi
7
14-15
6-7
4
20-23
Sumber : (Colville and Bassert 2002).

Minggu, 02 Desember 2012

Varanus dumerilli ( Herleguin Monitor )



Varanus dumerilli ( Herleguin Monitor )
 

Merupakan biawak yang tersebar luas di daerah asia pasifik. Biawak ini pernah ditemukan di daerah Singapura, Thailand dan Myanmar. Pusat penyebaran biawak ini di asia adalah di Thailand dan Myanmar. Biawak jenis ini mempunyai sifat nokturnal yang artinya lebih aktif berburu di malam hari, dimana berbeda dengan Varanus salvator yang lebih aktif di siang hari dalam mencari mangsa. Biawak ini biasanya juga banyak hidup dan di temukan di hutan mangrove sama seperti Varanus indicus ( Mangrove monitor lizard).
Hewan ini mempunyai bentuk tulang yang panjang, besar dan kuat dan lebih luas pada biawak muda atau dewasa karena strukturnya telah di design untuk menangkap mangsa. Biawak jenis ini adalah salah satu jenis spesies biawak paling agresif. Makanan yang biasanya dimakan hewan ini adalah serangga, kadal, rodensia ,telur dan kepiting.
Kebiasaan yang spesial dari biawak jenis ini adalah kebiasaannya memakan kepiting. Varanus jenis ini sangat jarang sekali ditemukan di habitat aslinya pada siang hari karena varanus ini lebih aktif dan dapat ditemukan dengan mudah pada malam hari di habitat aslinya.  Ciri-ciri dari Varanus jenis ini agar kita dapat mendeferensiasi spesies adalah memiliki sisik tebal berwarna hitam di dorsal disertai dengan garis kuning yang jelas dan nyata di bagian dorsal. Sedangkan Varanus salvator menpunya corak cincin kuning pada kulit daerah dorsal.
Berikut perbedaan mencolok antara Varanus dumerilli dengan Varanus salvator
Varanus dumerilli
 
Varanus salvator