Morfologi Tubuh Biawak Air
Biawak
air merupakan spesies varanus besar selain komodo dimana panjangnya bisa
mencapi 2,5 meter bila di ukur dari ujung kepala hingga ekor. Populasi dari
biawak air ini masih banyak di Indonesia. Hewan ini memiliki kulit dengan sisik yang
tebal dan berwarna hitam pada bagian dorsal dilengkapi dengan corak bulatan atau
garis kuning. Sementara kulit bagian ventral juga dilengkapi sisik yang tebal
dengan warna kuning.
Kulit biawak air ini berfungsi untuk
penyerapan cahaya matahari di siang hari dimana radiasi
matahari diserap pada kulit daerah dorsal. Sekitar 85% digunakan sebagai energi
dan 15% sisanya dia pantulkan kembali pada kulit
daerah os sacrum sebagai emisi untuk mempertahankan suhu di kulitnya. Ini
merupakan kontrol fisiologis dari biawak
air untuk mengatur suhu tubuhnya (Bartholomew G.A 1982 ).
Gambar 3 Kontrol fisiologi adsorpsi cahaya oleh
kulit biawak air
( Sumber : Quarterly Journal of Varanid Biology and Husbandry)
Biawak
air mempunyai mata dan kelopak mata serta bentuk kepala lonjong
dilengkapi dengan rahang yang kuat serta lidah yang panjang dan
bercabang dua. Hewan ini memiliki kaki yang kokoh serta kuku yang tajam yang
biasanya digunakan hewan ini untuk memanjat pohon , menggali sarang di bawah
tanah dan untuk mempertahankan diri.
Biawak air juga dilengkapi dengan ekor
yang panjang dan sangat kuat dan kokoh dimana biasanya digunakan untuk memecut
dalam rangka mempertahankan diri dari serangan juga untuk mendukung pergerakan ketika
berenang dalam air.
Gambar 4 Morfologi luar Biawak air
( Sumber : Laurenti 1768 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar